Begini Proses Penyajian Berita dari Awal hingga Diterima Khalayak
loading...
A
A
A
JAKARTA - Podcast Aksi Nyata #DariKamuUntukIndonesia hadir dengan tema-tema menarik setiap tayang. Kali ini, dikulik soal proses pembuatan berita di balik layar bersama pakarnya.
Dalam bahasan kali ini, Podcast Aksi Nyata mengundang seorang News Anchor sekaligus Chief of Content Buddyku, Tommy Tjokro.
Berpengalaman menjadi seorang jurnalis, Tommy Tjokro membagikan proses penyajian berita dari awal hingga disajikan di layar kaca kepada penonton.
Baca juga: 6 Film Jepang yang Tidak Cocok untuk Ditonton Anak Kecil, Banyak Adegan Panas
Tommy mengatakan, dalam penayangan sebuah berita di sebuah media, seperti televisi, terdapat suatu proses yang cukup panjang. Mulai dari meeting, terjun ke lapangan, liputan, mewawancarai narasumber, menangkap visual berita, hingga proses editing.
"Kalau di kantor berita sendiri kan, mereka sudah punya sistem. Jadi, enggak mungkin wartawan atau reporter dilepas sendiri. Artinya, setiap minggu pasti berawal dari meeting agenda setting, ini menentukan kita seminggu ke depan mau mainin (isu/topik) apa aja," ujar Tommy dikutip dari Podcast Aksi Nyata bertajuk Mengulas Proses di Balik Layar Pemberitaan Media di kanal YouTube Partai Perindo , Rabu (20/7/2022).
Setelah itu, hasil meeting tersebut kemudian disosialisasikan kepada tim yang bertugas. "Memang ada beberapa hal yang ditentuin di awal minggu, ada juga yang harian, karena namanya berita kan berkembang," bebernya.
Bila isu atau topiknya sudah ditentukan, tim yang bertugas di lapangan kemudian menjalani liputan sesuai arahan.
"Jadi ada yang namanya tim gathering, ini adalah tim yang sudah mempersiapkan jadwal peliputan teman-teman reporter," kata Tommy.
Berikutnya, baru ada proses editing hingga berita itu sudah layak ditayangkan atau disajikan ke masyarakat.
Baca juga: 5 Sumber Kekayaan Chevra Yolandi, Suami Via Vallen yang Beri Mahar dengan Nilai Fantastis
"Memang semua yang dilakukan di lapangan menuju ke show itu membutuhkan waktu kira-kira bisa sampai ya, dua jam pun bisa," ujarnya.
Lihat Juga: Hadiri Apel Bela Negara, Plt Sekjen Partai Perindo AYP Teguhkan Komitmen Jaga Persatuan Indonesia
Dalam bahasan kali ini, Podcast Aksi Nyata mengundang seorang News Anchor sekaligus Chief of Content Buddyku, Tommy Tjokro.
Berpengalaman menjadi seorang jurnalis, Tommy Tjokro membagikan proses penyajian berita dari awal hingga disajikan di layar kaca kepada penonton.
Baca juga: 6 Film Jepang yang Tidak Cocok untuk Ditonton Anak Kecil, Banyak Adegan Panas
Tommy mengatakan, dalam penayangan sebuah berita di sebuah media, seperti televisi, terdapat suatu proses yang cukup panjang. Mulai dari meeting, terjun ke lapangan, liputan, mewawancarai narasumber, menangkap visual berita, hingga proses editing.
"Kalau di kantor berita sendiri kan, mereka sudah punya sistem. Jadi, enggak mungkin wartawan atau reporter dilepas sendiri. Artinya, setiap minggu pasti berawal dari meeting agenda setting, ini menentukan kita seminggu ke depan mau mainin (isu/topik) apa aja," ujar Tommy dikutip dari Podcast Aksi Nyata bertajuk Mengulas Proses di Balik Layar Pemberitaan Media di kanal YouTube Partai Perindo , Rabu (20/7/2022).
Setelah itu, hasil meeting tersebut kemudian disosialisasikan kepada tim yang bertugas. "Memang ada beberapa hal yang ditentuin di awal minggu, ada juga yang harian, karena namanya berita kan berkembang," bebernya.
Bila isu atau topiknya sudah ditentukan, tim yang bertugas di lapangan kemudian menjalani liputan sesuai arahan.
"Jadi ada yang namanya tim gathering, ini adalah tim yang sudah mempersiapkan jadwal peliputan teman-teman reporter," kata Tommy.
Berikutnya, baru ada proses editing hingga berita itu sudah layak ditayangkan atau disajikan ke masyarakat.
Baca juga: 5 Sumber Kekayaan Chevra Yolandi, Suami Via Vallen yang Beri Mahar dengan Nilai Fantastis
"Memang semua yang dilakukan di lapangan menuju ke show itu membutuhkan waktu kira-kira bisa sampai ya, dua jam pun bisa," ujarnya.
Lihat Juga: Hadiri Apel Bela Negara, Plt Sekjen Partai Perindo AYP Teguhkan Komitmen Jaga Persatuan Indonesia
(nug)